
Kejadian tersesat dan lupa mencari jalan pulang saat berada di Gunung Sawal, seperti yang dialami 6 pelajar asal Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, ternyata bukan peristiwa kali pertama. Sebelumnya, banyak orang yang tersesat, bahkan mengaku bertemu dengan makhluk aneh dan juga yang menyerupai manusia.
Kuncen Gunung Sawal yang juga sesepuh Cikatomas Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Manap, ketika ditemui HR, Selasa, (22/10), mengaku bahwa dirinya yang menemukan Arif salah seorang pelajar yang tersesat saat berada di hutan Gunung Sawal.
Pada saat itu, kata Manap, dia melihat Arif sedang duduk di tugu dua yang dimana di depannya terdapat tebing. Setelah melihat ada seorang remaja, dia pun menghampirinya dan membawa ke rumahnya.
Saat itu, lanjut Manap, Arif berbicara ngawur. Dia bilang, ‘ Wa geuning abdi dipilarian, apan abdi mah nuju sakola teras tuang ka bumi, malahan mah dipasihan artos 20 ribu’ . “Anak itu bilang dia katanya dikasih uang oleh seseorang sembari memperlihatkan kepada saya. Tapi yang dipegangnya bukan uang, namun berupa daun pepohonan. Saat itu juga langsung saya berikan air kepada remaja itu. Dan Alhamdulilah akhirnya remaja itu sadar,” ujarnya.
Menurut Manap, kejadian seperti itu buat masyarakat di sekitar Gunung Sawal sudah biasa terjadi. Bahkan, banyak juga kejadian-kejadian aneh yang di luar nalar manusia, dari mulai tiba-tiba disesatkan sampai dengan penampakan mahluk gaib yang menyerupai manusia. Selain itu, sering juga warga sekitar kerasukan roh gaib dan juga menemukan hal-hal yang aneh, seperti bertemu harimau, kuda, dan sosok manusia yang memakai seragam TNI.
Manap juga menceritakan, di kaki Gunung syawal jangan pernah mengeluarkan ucapan kasar. Bahkan, ketika akan makan pun, harus memakai etika yang baik sebagaimana layaknya makan di rumah. “Warga Cikatomas juga sempat ada yang hilang selama dua hari, dan secara tidak sadar dia tidak tahu jalan pulang. Ternyata orang itu hilang setelah dia berbicara sompral (berkata tidak beretika),” katanya.
Konon menurut Manap, tempat tersebut merupakan tempat Prabu Siliwangi. Dan makam yang ada di sana bukan merupakan kuburan, tetapi tempat musyawarah para patih yang ada di bawah Prabu Siliwangi.
”Ada sebuah tempat di kaki Gunung Sawal yang menyerupai bentuk makam. Padahal itu bukan makan. Ceritanya begini, pada waktu itu sedang berjalan sebuah musyawarah para patih, tetapi sesudah musyawarah, tiba-tiba ada seorang syekh yang bernama Eyang Mustafa mengilang atau tilem entah kemana. Akhirnya tempat duduk syekh itu dibuat seperti bentuk makam,” pungkasnya.